Cara Kerja Bakteri Penyebab Bau Badan yang Perlu Kita Ketahui

Adikku sudah beranjak remaja. Dia sangat bermasalah dengan bau badannya. Apalagi dia suka berolahraga, khususnya main voli. Kalau pas jemput aku dari tempat kerja setelah dia main voli, aku suka nggak tahan sama bau badannya. Kupikir ada banyak bakteri penyebab bau badan yang nempel di tubuhnya.

Sudah sering kali kuingatkan padanya untuk selalu menggunakan deodorant. Biar nggak bau badan. Cuma memang, mencari deodorant yang tidak membuat ketiak hitam tuh nggak mudah.

Makanya, aku sering kali cari tahu apa penyebab bau badan pria? Biar lebih mudah menghindari dan mengurangi aroma nggak sedap itu. Salah satunya adalah bakteri yang ada atau nempel di tubuh kita. Emang bakteri apa saja sih? Gimana cara kerjanya? Terus bisa nggak kita berantas sekalian?

Bakteri Penyebab Bau Badan

Cara Kerja Bakteri Penyebab Bau Badan

Aku baru saja menemukan sebuah jurnal penelitian milik salah satu mahasiswa Jurusan Biologi, FMIPA Universitas Negeri Semarang. Dalam jurnal itu, aku membaca ada beberapa bakteri yang bisa menyebabkan bb nggak sedap, yaitu Staphylococcus epidermidis, Corynebacterium acne dan Pseudomonas aerugenosa.

Dalam penelitian tersebut, mereka ingin menghambat pertumbuhan atau bahkan membunuh bakteri Staphylococcus epidermis.

Aku nggak tahu pasti kenapa mereka menggunakan jenis bakteri itu daripada kedua bakteri lainnya. Mungkin karena bakteri Staphylococcus epidermis-lah yang hidup alami di membran kulit dan mukosa manusia.

Sehingga, bakteri tersebut menjadi penyebab utama bau badan yang nggak sedap. Pertanyaan selanjutnya adalah gimana sih cara kerja bakteri itu sampai bikin aroma tubuh nggak enak?

Related Post:

Cara Kerja Bakteri Penyebab Bau Badan

Secara deskriptif, ada beberapa alur yang terjadi sampai bikin aroma tubuh yang nggak sedap. Di mana dalam alur tersebut, peran bakteri penyebab bau badan sangat penting, di antaranya:

1. Produksi Keringat oleh Kelenjar Keringat

Proses dimulai saat tubuh kita memproduksi keringat. Setelah beraktivitas, suhu tubuh akan meningkat. Ada bagian tubuh yang bertugas dalam mengatur suhu tubuh. Namanya kelenjar keringat.

Kelenjar keringat akan memproduksi cairan yang biasa kita sebut sebagai keringat. Sebenarnya, keringat nggak punya bau menyengat.

Bau ini muncul pada proses selanjutnya. Ketika ada peran bakteri yang hadir. Coba tebak apa nama bakterinya!

2. Kandungan Keringat dan Bakteri di Kulit

Memang sih, keringat mengandung berbagai jenis senyawa, yaitu garam, protein dan asam lemak. Kondisi ini sangat ideal bagi bakteri untuk berkembang biak.

Di lain sisi, kulit kita punya populasi bakteri yang alami dan sehat. Beberapa di antara populasi bakteri tersebut punya kemampuan dalam menguraikan komponen yang ada di keringat.

Yes, Teman-teman benar. Bakteri yang bisa menguraikan komponen-komponen dalam keringat adalah bakteri Staphylococcus dan Corynebacterium.

3. Penguraian Keringat oleh Bakteri

Reaksi kimia pada keringat

Proses selanjutnya sudah bisa kita tebak yaitu penguraian komponen keringat oleh bakteri menjadi senyawa volatil. Apa itu senyawa volatil?

Senyawa volatil inilah yang punya struktur kimia kompleks dan sifatnya nggak sedap, contohnya asam isovaleric.

Asam isovaleric ini punya bau yang khas, mirip dengan bau kaki yang nggak sedap. Iyuh banget nggak tuh? Hehehe….

Related Post:

4. Reaksi Kimiawi yang Membentuk Bau Badan

Dalam proses penguraian, ada reaksi kimiawi yang terlibat sampai membentuk aroma nggak sedap. Di mana bakteri mengubah struktur kimia dari senyawa yang ada dalam keringat menjadi senyawa yang lebih sederhana dan mudah menguap.

Senyawa hasil reaksi kimiawi dari bakteri inilah yang bisa menyebabkan bau badan yang nggak sedap.

Terus ya, proses penguraian ini tuh sering dipercepat sama kelembapan dan suhu yang tinggi. Makanya, nggak heran kalau pas cuaca panas, ketiak kita suka bau asem. Karena di sanalah kondisi terlembap di tubuh kita. Hehehe….

5. Pertumbuhan Bakteri yang Lebih Aktif

Warning banget nih buat kita! Daerah-daerah yang kurang terjangkau oleh udara dan sulit kita jangkau saat mandi, kayak lipatan kulit dan ketiak, bisa jadi tempat ideal bagi bakteri untuk tumbuh dan berkembang secara aktif.

Hal ini akan mampu meningkatkan populasi bakteri sekaligus produksi senyawa penyebab bau badan nggak sedap. Iyuh.

Mungkin kondisi inilah yang mendorong para mahasiswa melakukan penelitian untuk mencari sumber bahan alami yang bisa menghambat atau membunuh bakteri tersebut. Apakah mereka berhasil dengan penelitiannya?

Cara Menghilangkan Bakteri Bau Badan

Cara Menghilangkan Bakteri Bau Badan

Penelitian mereka tuh tentang infusa daun beluntas terhadap pertumbuhan bakteri yang habitatnya di permukaan kulit seperti bakteri Staphylococcus epidermis.

Dari penelitian tersebut, mereka membuktikan bahwa senyawa infusa daun beluntas punya antibakteri Staphylococcus epidermis. Hanya dalam konsentrasi minimal saja mampu menghambat pertumbuhan bakterinya.

Konon, menurut sumber referensi yang mereka gunakan infus daun beluntas punya kandungan metabolit sekunder aktif golongan fenol, flavonoid, alkaloid dan tannin. Senyawa ini punya mekanisme penghambatan yang membuat sel bakteri mati.

Kesimpulan

Bau badan nggak sedap memang sangat mengganggu. Nggak hanya untuk penampilan kita tapi juga kenyamanan orang-orang yang ada di sekitar kita.

Sebagai kakak saja, aku suka nggak tahan berdekatan dengan adikku saat dia habis main voli. Apalagi orang lain.

Melalui artikel ini, aku berharap Teman-teman bisa mengetahui apa saja bakteri penyebab bau badan dan cara kerjanya sampai menghasilkan aroma tubuh yang nggak menyenangkan.

Kita bisa mencegah bau badan dengan menjaga kebersihan diri dan menggunakan deodoran yang nggak bikin ketiak hitam. Selain itu, kebersihan baju juga ikut mempengaruhi aroma kita lho.

Ada beberapa tips memilih pewangi pakaian yang bisa kita lakukan. Agar bau badan kita senantiasa segar dan mengganggu kenyamanan orang lain.

Bahan Bacaan:

  • Maftuhah, Anis dkk. PENGARUH INFUSA DAUN BELUNTAS (Pluchea indica) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Staphylococcus epidermidis. Jurnal. 2015. Semarang link pdf silahkan klik di sini.
Related Post:

Posting Komentar

0 Komentar