Saat ini, rasanya banyak sekali orang yang perduli pada segala hal. Gosip artis, pencapaian tetangga, bahkan hal remeh kayak kesibukan seseorang pun bisa menjadi sumber kepedulian. Sementara hal-hal yang memang penting untuk kehidupan malah kita abaikan. Coba deh belajar dari buku cara bersikap bodo amat!
Sebuah Seni untuk Bersikap Bodo Amat (2018)
Itu adalah judul bukunya. Mark Manson yang menulis adalah seorang blogger kenamaan yang tinggal di New York. Dia punya lebih dari dua juta pembaca.
Buku ini adalah buku pertamanya. Katanya sih buku terlaris versi New York Times dan Globe and Mail gitu. Berisi tentang pendekatan yang waras demi menjalani hidup yang baik.
Aku membaca buku ini dalam versi terjemahan yang diterbitkan sama PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Meski begitu, aku salut banget sama team alih bahasanya.
Biasanya kan buku terjemahan tuh bahasanya berat. Sulit kita mengerti. Bikin malas baca sampai kelar.
Tapi aku nggak merasakannya saat membaca buku karya Manson ini. Meski aku nggak seantusias kayak baca novel fiksi, aku tetap excited buat menamatkannya.
Lantas apa yang kita dapatkan dari membaca buku seni untuk bersikap bodo amat?
Apa yang Bisa Kita Pelajari dari Buku Cara Bersikap Bodo Amat?
1. Kunci Kehidupan yang Lebih Baik
Kebanyakan dari kita peduli pada terlalu banyak hal. Contohnya, gosip tentang keluarga artis yang selingkuh dan memilih bercerai.
Kita bahkan rela mengikuti beritanya sampai kadang merasa geram pada tingkah yang nggak sesuai dengan ekspektasi kita.
Tanpa kita sadari, apa yang kita pedulikan memberi dampak yang kurang baik untuk kesehatan mental. Bikin kita terperangkap dalam lingkaran setan.
Membuat kita selalu merasa cemas dalam menjalani kehidupan. Kita selalu merasa khawatir nggak bisa melakukan hal yang menurut kita benar, merasa bersalah, sedih dan kesepian.
Saat baca bukunya Manson, di awal kita akan dikenalkan pada seni masa bodoh.
Masa bodoh di sini bukan berarti kita merasa acuh tak acuh pada segala hal. Tapi, kita merasa nyaman jadi berbeda. Semacam ada penerimaan atas pengalaman yang mungkin negatif.
Sehingga, kunci menjalani kehidupan yang lebih baik adalah memedulikan hal yang lebih sederhana, apa yang benar, mendesak dan penting bagi kita. Di luar hal tersebut mah bodo amat lah ya.
2. Penting untuk Memilih Sesuatu yang Ingin Kita Perjuangkan
Emang sih. Nggak ada yang namanya masa bodoh. Maksudnya benar-benar nggak peduli pada apapun.
Pada kenyataannya, kita akan selalu peduli pada sesuatu. Bahkan merasa nggak peduli atas apapun adalah sebuah bentuk kepedulian tentang sesuatu.
Well. Kalau kita pikirkan lagi, hidup adalah kumpulan dari masalah. Saat kita ingin ke luar dari satu masalah, maka kita akan berhadapan dengan masalah lain.
Pertanyaannya gimana kita bisa bahagia kalau hidup penuh dengan masalah?
Manson menuliskan bahwa kebahagiaan datang dari keberhasilan memecahkan masalah. Bukannya menghindari.
Sehingga, memilih sesuatu yang ingin kita perjuangkan adalah hal yang penting.
Dalam artian, kebahagiaan selalu membutuhkan perjuangan. Apa sih yang membuat kita bahagia? Gimana kita bisa mendapatkannya?
Pilihlah kebahagiaan yang sekiranya kita bisa menghargai resiko atau rasa sakit yang mungkin muncul saat kita berusaha mencapainya. Bukan malah menghindarinya.
3. Kegagalan Bukan Sesuatu yang Buruk. Dia adalah Jalan untuk Maju
Tahu nggak sih? Manson memang seorang blogger kenamaan di New York. Pembacanya sudah lebih dari dua juta.
Yakinlah! Dia nggak memulai itu langsung dengan nama sebesar itu.
Dia pernah merasakan gimana rekeningnya semakin berkurang hingga berwarna merah.
Tapi, kegagalan nggak selalu menjadi hal buruk. Berhenti bekerja dan nggak tahu apa yang harus dilakukan membuatnya mengingat satu prinsip.
Yaitu lakukan sesuatu.
Kalau kita mengikuti prinsip ini rasanya kegagalan bukan lagi hal buruk. Malah mungkin kita akan merasa kegagalan bukan lagi hal yang penting.
Setiap kita menemui kegagalan. Maka, kita nggak akan hanya duduk saja. Tapi melakukan sesuatu. Hingga menemukan jawaban untuk menyelesaikannya.
Kayak Mark Manson. Dia berusaha mengajari dirinya tentang desain web, pemasaran internet, optimasi mesin pencari dan lain sebagainya.
Hingga menjadi seorang blogger ternama dengan buku pertamanya yang laris hingga ke Indonesia.
Kesimpulan Buku Cara Bersikap Bodo Amat
Sebenarnya ada banyak hal yang bisa kita pelajari di buku cara bersikap bodo amat. Teman-teman bisa membacanya langsung untuk mendapatkan insight yang lengkap.
Hanya saja, kesimpulan yang kuambil yaitu:
- Masa bodoh bukan berarti nggak peduli pada segalanya. Tapi, memindahkan kepedulian kita pada hal yang lebih penting.
- Kita membuat pilihan soal apa yang bisa kita perjuangkan untuk meraih kebahagiaan.
- Takut gagal tuh malah bikin kita salah memilih nilai yang baik untuk kehidupan kita.
Pada akhirnya, kita nggak perlu lagi peduli pada segala hal. Ucapkan bodo amat pada hal yang nggak sesuai dengan kepentingan hidup kita. Mending baca buku, ada rekomendasi buku Minalima yang keren nih lho!
13 Komentar
Baca reviewnya saya jadi inget buku ini udah sempet baca setengah jalan, deh...
BalasHapusLupa kemaren ketunda gara-gara apa dan akhirnya bukunya kembali ke rak.
Makasi ya mbak, secara ngga langsung diingatkan kembali.
Baru setengah baca aja udah lumayan banyak memotovasi. Pantesan aja bukunya meledak ya...
Tapi memang menurut saya pribadi sedikit membosankan, apa karena buku saya yang terjemahan kali yaa :D
Buku self-help yang bagus banget. Saya sudah baca dua kali dalam jeda waktu yang cukup jauh. Uraiannya gampang dipahami dan banyak memberikan insight baru bagi kehidupan saya pribadi. Yang pasti buku ini mengajarkan pada kita untuk fokus pada diri sendiri. Gigih dan disiplin dalam mencapai tujuan serta tidak melibatkan diri dalam hal atau lingkungan toxic. Be ourselves and focus.
BalasHapusSetuju banget, terkadang kita harus bodo amat
BalasHapusKarena kalo terlalu dipikirin malah mbulet , andaipun kita melakukan suatu aksi, belum tentu hasilnya akan seperti yang kita inginkan
Poin nomor 1 di kesimpulan itu bener banget sih. Aku udah ngeh sama poin itu pas baca bukunya hampir setengah. Sayangnya aku belum kelarin baca bukunya nih. My bad. Segera catch up lagi deh, karena buku ini bagus banget emang.
BalasHapusKepingin banget nih kak aku bersikap bodo amat kadang memang pedulikan memberi dampak yang kurang baik buat kesehatan mental. Tapi ternyata apa yg terjadi diluar apalg gosip ngena sama aku kadang banyak menguras pikiran
BalasHapusWaktu bedah buku di Gramed Matraman daku datang, dan memang mengena isi bukunya.
BalasHapusJadi gak mengapa dong bersikap bodo amat terlebih pada hal yang gak ada manfaatnya
Terkadang kita memang perlu bersikap bodo amat dengan yang orang lain pikirkan, mending fokus pada diri sendiri untuk selalu berbuat baik. Thats it
BalasHapusBersikap masa bodoh itu justru sebenarnya memperdulikan hal lain sedetail mungkin ya. Tertarik nih untuk membaca kembali bukunya dari resensinya ini. Banyak pelajaran hidup yang bisa kita ambil
BalasHapuskok bisa kebetulan banget yaa, aku baru baca bukunya tadi pagi, jujur selama ini aku teralalu peduli tentang apapun sehingga mengalami gangguan cemas and nggak bisa tidur nyenyak, baca buku ini lumayan bikin relax... jalani aja
BalasHapusPaling suka dengan kalimat "penting untuk memiliki sesuatu yang kita perjuangkan", menurutku hal ini bagus agar kita tidak bermalas malasan dalam hidup ini. Tentunya tanpa peduli omongan orang
BalasHapusYang bikin enak tu kalo apa yang nggak perlu kita liat, kita dengar, kita ngomong, itu ya nggak usah kita liat, nggak perlu kita dengar dan nggak usah kita omongin. Biar bisa fokus pada kemajuan diri. Gitu keknya.
BalasHapusSeneng banget aku juga baca Buku Cara Bersikap Bodo Amat.
BalasHapusKarena terjemahannya kini semakin membumi, gak bener-bener dari bahasa sananya, tapi disesuaikan dengan pembaca yang saat ini kebanyakan anak muda.
Ternyata filosofinya mendalam ya..
Kapan kita kudu bodo amat, kapan kita kudu bergerak aktif untuk bangkit dan bersikap bodo amat itu tadi.
Kalau sy ga salah, 2 tahun lalu saya sudah pernah baca. Ini bagus banget, khususnya memperkuat kepercayaan diri dan merekonstruksi mindset agar kembali fokus pada hal-hal penting. Mirip2 filsafat stoik emang Buku Cara Bersikap Bodo Amat ini.
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.