Awas modus penipuan online menjelang lebaran. Ngomongin masalah ini, aku punya sekelumit cerita yang ingin kubagikan. Mulai dari prolognya dulu ya.
Setelah memiliki bayi lebih dari setahun yang lalu, adikku pergi merantau ke Indonesia Bagian Timur. Nabire, tepatnya. Bersama bapakku.
Penghasilannya cukup bagus. Dia bisa membahagiakan anak, istri dan keluarganya yang lain. Termasuk aku dan ibu tentu saja.
Dua bulan sebelum Ramadhan, bapak dan adikku mudik ke Madura. Sejak saat itu, praktis adikku nggak memiliki pemasukan untuk keluarganya. Mereka hanya mengandalkan uang tabungan yang semakin lama akan habis. Terus masalahnya apa?
editted by canva.com |
Kebahagiaan Adikku yang Mendapat Hadiah THR
Well. Menjelang lebaran tentu kebutuhan semakin bertambah. Bayar zakat fitrah, membeli kue-kue untuk suguhan, baju baru dan lain-lain.
Nah. Suatu ketika, saat pertengahan Ramadhan. Adikku menghubungiku dengan nada yang begitu riang. Saat kutanya penyebabnya. Dia bilang dapat undian berhadiah THR.
Wow. Kebayang dong, gimana bahagianya dia. Di saat nggak punya penghasilan dan kebutuhan meningkat. Eh kok ya dapat info menang undian THR. Mana nominalnya juga gedhe.
Langsung saja dia menghubungiku untuk bertanya apakah informasi yang dia dapatkan itu valid atau nggak. Sehingga, dia ingin melanjutkan untuk memproses hadiah tersebut. Biar bisa dia pakai untuk memenuhi kebutuhan keluarganya menjelang lebaran.
Aku paham sih bagaimana bahagianya adikku. Rasanya pasti seperti mendapat durian runtuh. Aku yakin. Dia pasti sudah memiliki banyak rencana atas hadiah itu.
Untungnya dia nggak gegabah dan asal klik tautan yang terkirim bersamaan dengan informasi semu tersebut. Dia masih ingat harus #CariTahuBiarAman dulu tentang kabar gembira yang dia dapatkan.
Baiklah. Biar adikku dan Teman-teman nggak terlanjur tergiur dengan penawaran-penawaran semu. Lantas berakhir dengan kebobolan rekening sampai duit THR yang buat lebaran ludes.
Aku akan memberikan beberapa contoh usaha penipuan online terlebih menjelang Ramadhan dan lebaran ya.
Awas Modus Penipuan Online Menjelang Lebaran
editted by canva.com |
Para penipu (fraudster) kerap menebarkan aksinya melakukan penipuan melalui media online. Terlebih pada saat momen Lebaran. Dimana banyak orang membutuhkan tambahan biaya. Sehingga, kadang tingkat kewaspadaannya sedikit menurun.
Oleh karena itu, kita harus mulai mengenali jenis-jenis modus penipuan yg sering terjadi saat mudik dan libur Lebaran. Jangan sampai menjadi korban para penipu dan kehilangan banyak uang karenanya.
Berikut ini modus penipuan online yang kerap terjadi menjelang lebaran.
1. Modus Menang Undian atau THR
Seperti yang terjadi pada adikku. Modus ini bisa melalui telepon atau media online lainnya.
Meskipun terkesan klasik, tapi tetap saja para penipu selalu punya cara-cara baru dalam mencari korban. Makanya, nggak heran kalau ada saja orang yang terjebak ke dalam jerat mereka.
Dalam operasinya, para fraudster akan membawa nama bank, e-commerce atau dompet digital. Mereka akan mengatakan bahwa kita telah memenangkan undian atau THR dalam bentuk uang tunai.
Jumlahnya pun nggak sedikit. Cenderung banyak hingga membuat kita tergiur dan terbuai di bawah pesona mereka yang manipulatif.
Sementara itu, penyerahan hadiah ini biasanya melalui transfer ke rekening bank atau dompet digital milik kita. Sehingga, mereka membutuhkan data-data pribadi kita berupa nomor telepon, rekening, nomor kartu ATM dan kode OTP.
2. Modus Voucher Belanja Online
Namanya juga voucher belanja online ya. Tentu akan sangat mengundang banyak korban. Terlebih menjelang lebaran.
Biasanya, para penipu akan mengirimkan umpan melalui aplikasi Whatsapp. Umpannya berupa tautan voucher diskon belanja online.
Siapapun yang ingin klaim voucher tersebut harus mengklik tautannya dan mengisi informasi seputar data pribadi.
Nggak sedikit lho pihak yang terkecoh dengan modus ini. Apalagi kalau pengirimnya mengatasnamakan bank, e-commerce dan lain-lain.
3. Pengkinian Data
Selanjutnya ada modus penipuan berupa pengkinian data. Para fraudster akan mengirimkan pesan berisi tautan yang menyerupai website resmi salah satu bank atau e-commerce.
Pesan tersebut juga akan berisi semacam warning agar kita segera melakukan pengkinian data. Atau jika kita nggak melakukannya maka akan ada semacam resiko yang harus dialami korban, seperti terblokirnya rekening, kartu kredit, akun dompet digital atau lainnya.
Biasanya ini akan mempengaruhi psikologis kita. Apalagi bagi orang yang suka panik dan kurang aware masalah teknologi. Sehingga, mudah terpengaruh dan klik tautan yang ada.
Kita yang nggak menyadari bahwa para penipu telah melakukan phishing pun akan setuju untuk login. Apa itu phishing?
Phishing adalah operasi penipuan dimana pelaku akan menggiring kita untuk memberikan data-data pribadi, seperti username, password, nomor kartu debit atau kredit, PIN dan lain-lain.
4. Modus Pinjaman Online
Kalau lagi butuh duit tu ya. Rasanya peluang apapun bisa kita ambil. Termasuk tawaran pinjaman online.
Eits. Tapi kita kudu hati-hati ya, Teman-teman. Awas modus penipuan online. Kita harus #CariTahuBiarAman.
Kayak modus yang satu ini. Para penipu akan menawarkan pinjaman online yang cepat disetujui. Bahkan bisa tanpa jaminan. Menggiurkan banget 'kan?
Biasanya, mereka akan mengirimkan pesan berisi tautan palsu. Kita akan diarahkan untuk mengisi data pribadi seperti rekening bank, KTP, nomor kartu ATM, pin bahkan kode OTP.
Cara Menghindari Modus Penipuan Online
editted by canva.com |
Saat menghadapi adikku yang sedang happy karena hadiah THRnya. Aku mulai memberikan sedikit informasi terkait penipuan online dan cara menghindarinya.
Aku merasa ini perlu untuk dia ketahui. Karena penawaran para fraudster ini benar-benar menggiurkan.
Iya kalau dia ingat untuk bertanya atau minta pendapat orang lain yang lebih tahu terlebih dahulu. Kalau nggak? 'Kan kasihan kalau duitnya harus berpindah tangan dengan cara tertipu. Pas dia lagi mudik lebaran pula. Saat kita butuh duit lebih.
Biar Teman-teman yang sedang mudik terhindar dari penipuan online, coba simak beberapa hal berikut ini:
1. Cari Tahu Kontak Resmi Bank atau E-Commerce
Aku bilang pada adikku untuk selalu cek n ricek penawaran apapun yang terkirim padanya. Nggak boleh lengah.
Misal, saat kita mendapat penawaran yang mengatasnamakan BCA. Kita harus selalu waspada nomor palsu halo BCA (yang asli adalah 1500888 tanpa awalan 021, +62 dan sebagainya).
Sementara kalau mendapatkan penawaran melalui Whatsapp. Maka ingat saja bahwa nomor WhatsApp resmi bank BCA adalah 08111500998 dengan centang hijau.
Selain itu, maka sudah bisa dipastikan bahwa mereka bukan pihak dari Bank BCA. Atau artinya mereka adalah para fraudster. Jadi, abaikan saja.
2. Nggak Perlu Menyimpan Kontak Resmi Bank atau E-Commerce
Setelah kita mengetahui kontak seorang kenalan. Normalnya kita akan menyimpan kontaknya. Biar mudah kalau ada perlu dan mau menghubungi.
Tapi ini nggak berlaku untuk kontak resmi bank atau e-commerce kayak Bank BCA tadi ya, Teman-teman. Kenapa?
Karena saat ini tuh udah ada aplikasi fake caller. Jadi, kalau mau buat nomor yang terpampang di layar ponsel kita tertulis "Halo BCA" sudah gampang sekali.
Kita perlu memeriksa langsung nomor teleponnya terlebih dahulu. Benarkah nomornya sudah benar sesuai dengan point nomor satu tadi atau bukan? Tetap waspada nomor palsu halo BCA ya.
3. Jaga Data Pribadimu (Nomor Kartu ATM, PIN, OTP, dll)
Ingat ya! Kita nggak boleh memberitahukan data pribadi perbankan seperti nomor kartu ATM, PIN, OTP, dll ke orang lain ya. Meskipun mereka mengaku dari pihak Bank BCA atau perorangan.
Sebagai tambahan informasi. Saat ini, OneKlik yaitu metode pembayaran langsung melalui situs atau aplikasi merchant sudah meningkatkan fitur layanannya.
Sehingga aktivasi pendaftaran OneKlik di situs/aplikasi merchant sudah nggak menggunakan kode OTP yang biasa kita terima dari sms lagi. Tapi langsung mengarah ke aplikasi BCA mobile.
Artinya kita harus membuka BCA mobile untuk melakukan konfirmasi pendaftaran akun OneKlik.
Jadi, saat kita nggak merasa melakukan pendaftaran OneKlik di aplikasi merchant tapi ada notifikasi aktivasi di ponsel. Kita harus merasa curiga.
Akhirnya, Adikku Selamat dari Kebobolan Rekening Menjelang Lebaran
Setelah melakukan cek n ricek atas pesan hadiah THR yang adikku dapatkan, aku menarik beberapa kesimpulan, yaitu:
- Nomor pengirim pesan bukan dari nomor resmi bank.
- Tautan yang diberikan juga bukan dari website resmi bank yang bersangkutan.
Sehingga, aku mengatakan padanya bahwa itu adalah usaha para fraudster untuk melakukan phishing pada adikku. Dia nggak perlu menghiraukannya dan hapus saja pesan tersebut. Biar nggak kepikiran terus.
Lalu, gimana kalau ternyata sudah menjadi korban penipuan online?
Kita bisa melaporkan kasus penipuan online yang sudah terjadi melalui beberapa cara berikut ini:
- Laporkan ke pihak berwenang.
- Membuat aduan melalui situs lapor.go.id
- Melaporkan melalui call center atau aplikasi contact center seperti halo BCA
Semoga bermanfaat.
38 Komentar
Para penjahat itu otaknya jenius, nemu aja cara untuk menipu orang. Mboya otak pintar itu digunakan saja untuk cari rezeki halal ya Mbak. Tega-teganya menjelang lebaran, saat orang benar-benar butuh uang eh malah berniat menguras isi rekening mereka. Semoga kita selalu waspada. Tips di atas sudah sangat membantu
BalasHapusDuh banyak banget modus penipuan sekarang ini ya, harus hati-hati banget kalau mau ikut kuis, salah-salah malah kena tipu. Untung banget adiknya gak jadi ketipu ya mbak, alhamdulillah banget
BalasHapusBanyaaaak bgt memang cara2 penipu itu utk menjerat mangsa ya mba. Miris... Kadang aku mikirnya, kok ya ga takut makan uang haram 😣.. aku sendiri udah dilatih pas msh kerja di bank, utk ga gampang percaya dengan siapapun. Mau nasabah terlihat kaya, tapi jgn langsung percaya , bisa aja dia koruptor yang mau pakai bank kita utk money laundering atau financial crime lainnya. Makanya kalo Nemu tawaran menggiurkan ntah dpt hadiah atau apalah, aku mah udh curiga duluan . Langsung block aja.
BalasHapusPengkinian data juga dijadikan modus ya. Wah memang harus waspada selalu ya, agar tidak terjerumus. Semoga kita selalu dalam lindungan-NYA
BalasHapussekarang penipuan online begini marak terjadi yaa mba.. banyak cara yg bisa dilakukan si penipu agar kita terjerat.. harus bener-bener jaga keamanan dan privasi data pribadi yaa seperti NIK KTP. rentan sekali apabila disalah gunakan
BalasHapusSetelah lebaran kemaren, ada nih yang nelpon suamiku. Modus penipuan keluarga lagi di tahanan polisi. Tapi kita udah sadar mau ditipu. Akhirnya kita kerjain balik. Wkwk.. Emang kudu hati-hati zaman sekarang nih dengan berbagai modus penipuan.
BalasHapusBener mba sekarang tuh modus ada ada ajaaaa sampe puyeng blokirin semua nomor yang hampir tiap hari masuk ke sms. sebeell
BalasHapusmodus-modus penipuan tuh ga abis-abis yaa, dan orang-orang nya juga masih ada yang kemakan, padahal informasinya ga jelas dan pakai situs yang ga trusted. nama web nya aja udah aneh pisan atuhlah
BalasHapuspenipuan online emang selalu marak dan caranya juga bermacem macem. Perlu kewaspadaan dan perlu memahami modus. Untung baca disini, bisa belajar biar ngga kejebak
BalasHapusIya, ngeri ya
BalasHapusBanyak postingan kalau teekena modus penipuan online menjelang lebaran
Alhamdulillah, adiknya selamat ya mbak
ngeri memang nih, kudu hati-hati ya jamannya makin modern, modusnya juga makin canggih rupanya huhu.. kalau gak waspada bisa jadi gampang kena :(
BalasHapusDuh jaman sekarang penipuan makin canggih dan aneh2 ya. Kita harus makin hati 2 biar gak jadi korban berikutnya.
BalasHapusZaman sekarang emang harus waspada ya Mbak, temenku pernah juga loh di WA kalah menang undian,untung sih langsung nanya karena web nya bukan web resmi.
BalasHapusSedih banget kalau lagi seneng-senengnya dapet uang THR, tapi kena scam atau fraudster.
BalasHapusSemoga dengan adanya edukasi mengenai jenis-jenis penipuan online begini, banyak masyarakat yang aware dan berinteraksi dengan aman dan nyaman di dunia digital.
sodaraku hampiir aja kena tuh kapan hari pas bulan puasa. modusnya sih mau beli barang gitu yaa kebetulan emang ada jualan.. tapi aneh banget minta transfer duluan wkwk ya curiga laahhh
BalasHapusmodus2 penipuan ini rasnaya makin banyak ya mbak, kemarin juga habis lebaran ibuku dapet telfon yang ngaku dari salah satu marketplace gitu, tapi sama ibuku malah diceramahi orangnya hahaha
BalasHapusDuh banyak banget ya modus-modus begini, sekarang emang harus bener-bener tau deh kontak resmi banknya, di sosmed aja kalo mention banknya untuk tanya ini itu sering ada reply dari akun-akun yang mengatas namakan banknya.
BalasHapusemang harus hati-hati banget deh.
Mencatat nomor resmi cs nya itu penting banget. Nomer telpon, WhatsApp dan email. Jadi kita bisa aware kalo ada no telp yang ngaku ngaku dari Bank anu atau lembaga anu atau aplikasi anu. Kalo soal pet WhatsApp menang undian sih pasti selalu aku abaikan, hehehe . Gak jelas rimbanya. Kecuali yang emang aku ikutan, misal undian di Bank anu yang emang aku nasabah disana. Tapi tetep harus aware juga. Ya itu tadi save nomor resmi cs nya.
BalasHapusSekarang penipuan punya banyak jenis dan cara ya. Mungkin kalau yang paham bisa mudah deteksi dan menghindari. Tapi kalau yang benar-benar endak tahu bisa bahaya dan merugikan.
BalasHapusJaga diri dan data diri baik-baik ini bagian dari kerahasiaan yang gak boleh disebarluaskan ke setiap pengisian data.
BalasHapusTapi kini, kebocoran rahasia kerap terjadi, kak.
Semoga sellau dalam perlindungan Allah dan terapkan semua tips di atas agar terhindar dari fraudster.
Kalau dilihat emang nggak masuk akal jugaa yaa bisa menang undian, padahal kitanya pun lagi nggak ikut sesuatu yg bisa dimenangkan. Karena penipu sekarang uda cerdas, kita sebagai target mereka pun harus lebih cerdas juga yaa, biar gk jadi korban
BalasHapusModus penipuan memang beragam ya. Kebanyakan modus dapat hadiah dan kirimin link. Nggak cuma undian aja sih, ada penipu yang pura-pura pesan dan minta dikirimin pulsa. Modusnya kirim bukti transfer palsu.
BalasHapuswah modus penipuan yang berbagai macam ini bener2 harus di waspadai ya mbak, nggak sedikit juga di sekitar kita yang pernah jadi korban penipuan.
BalasHapusMakin kesini makin bermacam macam modus penipuan, tingkatnya juga makin expert banget. Kita kudu tahu dan paham juga cara kerjanya biar ngga bisa ditipu,
BalasHapusdi zaman sekarang memang wajib banget hati0hati ya karena penipuan di mana-mana dan dengan berbagai modus yang tidka pernah kita sangka-sangka termasuk penipuan secara online
BalasHapusAstagaaa. Kirain kalau nama penelpon/pengirim pesan yang muncul adalah nama perusahaan, pasti aman dan resmi. Ternyata ada kemungkinan pakai aplikasi fake caller. Haduh, mesti lebih hat-hati ini sih.
BalasHapusJelang lebaran kemarin memang banyak sih pesan yang masuk mengatasnamakan undian berhadiah THR. Untungnya saya juga cari tahu dulu biar aman, gak asal klik.
BalasHapusJaman sekarang memang harus waspada banget.
Alhamdulillah ya Mbak, Adiknya masih cerita ke Mbak dulu dan mau mendengarkan saran Mbak, kalau gak mau, duuh bisa melayang deh sejumlah dana :(
BalasHapusanyway kalau lapor gitu, ada batasan waktu gak ya, maksimal berapa lama dari kejadian, misalnya?
Ah iya, miris banget dengar berita banyaknya penipuan online menjelang lebaran
BalasHapusTentu kita harus waspada dan hati-hati ya mbak
Biar g jadi korban penipuan online
bener.. jangan asal klik link-link dari sumber yang gak jelas, karena bisa jadi petaka untuk kita.. harus ekstra waspada yaaa zaman digital ini, banyak juga dampak negatifnya
BalasHapusIya jelang lebaran banyak yang menggunakan kesempatan ini untuk menipu orang lain. Teman pernah bercerita kalau temannya kena tipu jutaan. Dia percaya saja saat seseorang mengaku temannya meminjam uang dan dengan mudahnya dia melepas uang tersebut, jutaan padahal. Anehnya dia dimintai dalam waktu berdekatan sebanyak 3 kali. dan ke 3 kalinya itu dia baru sadar kalau dia tertipu. MasyaAllah
BalasHapusYa Allah..
BalasHapusSedih banget ya... Yang perlu diwaspadai zaman sekarang adalah jangan mudah tergiur dengan kalimat manis dan klik link asing. Apalagi pas di telpon diberikan data pribadi.
Semoga banyak yang teredukasi sehingga terhindar dari penipuan online.
Rawan banget emang pas mau lebaran banyak yang manfaatin momen kaya gini.. yang penting tetap hati2 dan kudu cari testimoni dari hati biar yakin.untuk transaksi
BalasHapusNah tuh, tautan pengkinian data kayaknya sering banget kita kena. Nggak sadar ngeklik yang dikirim via DM, japri WA/Tele atau bahkan email. Emang kudu lebih waspada lagi sih ya kak
BalasHapusKalau modusnya menang undian aku mau bilang buat doi aja haha. Kesel banget ya masih ada aja yang suka nipu.
BalasHapuskalo di kalangan keluargaku, modusnya telefon ngaku-ngaku agnggota keluarga mba.
BalasHapusSemakin terjeratnya ekonomi semakin banyaknya kejahatan, termaksud penipuan. Terimakasih infonya. Sukses Selalu.
BalasHapusDi jaman kekinian gini, kita memang harus lebih waspada dengan modus penipuan online ini.
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.