Bagaimana Menjaga Mood Anak Tetap Semangat Puasa?

Bagaimana Menjaga Mood Anak Tetap Semangat Puasa ? - Ini hanya sekelumit cerita tentang adik bungsuku yang melalui bulan Ramadhan tahun-tahun lalunya dengan happy. Juga tentang bagaimana dia ikut berpuasa hingga full satu bulan, yah meski dengan keluhan ini dan itu. Wajar sih, namanya juga anak-anak. Iye kan?

Anyway, gimana sih menjaga moodnya agar tetap baik meski seharian dilarang makan dan minum?

“Lif, setengah bulan lagi kita udah mulai puasa lho!” kataku.
“Iya tahu. Alif mau ikut puasa kok,” jawab Alif adik bungsuku.
“Oh ya? Puasa sehari penuh ‘kan? Sampai Maghrib?” tanyaku.
“Iya dong! Tahun lalu kan Alif nggak bolong puasanya. Sebulan full,” jawabnya.

Begitulah sekelumit percakapanku dan adik bungsu di telpon kemarin. Aku nggak lupa kok tahun lalu aku memberinya hadiah kecil karena sudah berhasil puasa sebulan tanpa bolong sana-sini.

Harusnya tahun ini puasa udah nggak jadi masalah berat lagi baginya. Terlebih dia sudah akan lulus SD saat ini. Meski karena adanya wabah covid-19, Ujian Akhir Nasional ditiadakan dan hanya akan dilaksanakan Ujian Akhir Sekolah sebagai penentu kelulusan nantinya.

Ngomong-ngomong mengenai kebiasaan puasa pada anak, ini nggak lepas dari usaha orang dewasa dalam menjaga mood anak agar tetap semangat puasa lho. Kira-kira apa aja yang kami lakukan untuk membuat adik bungsuku merasa senang meski dia harus menahan lapar juga dahaganya selama seharian?

Perhatikan Usia Anak Ketika Membiasakan Berpuasa


Kita tentu nggak bisa serta-merta meminta anak ikut puasa seharian dong ya! Tetap saja ada pelatihan dan pembelajaran sejak awal.

Misal, kapan dia bisa mulai dilatih berpuasa?

Bagusnya sih sejak sedini mungkin ya. Katakan saja adik bungsuku. Dia mulai dilatih berpuasa sejak kelas satu Sekolah Dasar.

Awalnya memang cuma puasa setengah hari. Jangan ditanya rengekan minta ini dan itunya selama masa pelatihan! Banyak banget akalnya. Semacam raja drama gitu deh. Tapi kembali lagi sih, gimana pinter-pinternya kita orang dewasa mengalihkan perhatian mereka dari rasa haus dan lapar yang melanda. Ceileh, kayak apa aja ya bahasanya. Hehehe…

Meminta Pendapat Terkait Menu Sahur dan Berbuka


Semangat Puasa menyiapkan menu buka

Sebagai anak yang dilatih berpuasa, tentu dia akan senang jika saat sahur dan berbuka, dia menemukan makanan kesukaannya terhidang di meja makan. Seenggaknya, itu yang dirasakan si adek bungsu.

Jadi, emakku yang sangat paham akan hal itu, selalu saja bertanya ingin menu apa saat sahur dan berbuka. Dan seperti yang sudah kita bayangkan, dia akan dengan riang menyebutkan apa saja yang ingin dia makan saat itu. Apalagi jika kita mengijinkan mereka ikut terlibat dalam penyiapannya.

Tentu saja nggak semua akan dituruti. Terlebih jika memang bahannya nggak ada. Tapi, bukankah selalu ada pilihan untuk setiap sesuatu. Hehehe…

Melakukan Aktivitas Menyenangkan Bersama


Semangat Puasa Melakukan Aktifitas Bersama

Perhatian anak itu sebenarnya mudah saja kita alihkan. Asal, kita ikut serta dalam kegiatannya. Misal, kita ajak saja anak membaca bersama. Tentu bahan bacaan yang bisa menarik minat dan perhatiannya.

Kalau adik bungsuku sih, lebih suka sama visualisasi ya. Jadi, kami akan memilih menonton film. Bisa kartun, atau film-film anak yang dia sukai.

Memberi Ijin Jika Anak Ingin Melakukan Kegiatan Sahur Keliling


Sahur keliling tu maksudnya kegiatan anak-anak khususnya remaja desa berkeliling desa. Biasanya disertai dengan menabuh apa pun yang menimbulkan bunyi-bunyian. Tujuannya adalah membangunkan orang-orang untuk melakukan sahur.

Adik bungsuku tentu saja tertarik dengan hal ini. Apalagi teman-teman sebayanya juga banyak yang ikut serta.

Nah, akan lebih baik jika kita mengijinkan mereka ikut serta. Dengan catatan, ada batasan waktu yang mesti dipatuhi. Hitung-hitung membangunkan mereka untuk ikutan sahur juga ‘kan?

Memberi Reward


Setelah mereka melakukan puasa dengan baik, nggak ada salahnya lho memberi mereka hadiah kecil. Hal ini sebenarnya berlaku setiap kali mereka melakukan hal-hal baik. Tapi ya sesekali aja kita memberikannya.

“Mbak, nanti puasaan ini apa masih boleh ada kegiatan sahur-sahur ya?”

Duh, pertanyaannya. Mengingat ada wabah covid-19 yang belum bisa diprediksi kapan akan berakhir. Bahkan untuk sholat jum’at saja dihentikan.

“Mungkin nggak bisa, Lif. Tapi ya nggak papa kalau kamu mau sahur-sahur di rumah saja. 'Kan bisa bangunin tetangga juga,” kataku memberi pengertian.
“Tapi nggak boleh ngajak teman ya?” keluhnya.

Mau gimana lagi, dek? Mari kita berdoa agar wabah ini segera berlalu ya dek. Biar kamu dan teman-teman tetap bisa melakukan kegiatan sahur-sahur favorit kalian. Juga kedamaian Ramadhan kembali kita rasakan.

Hal yang paling penting adalah agar Bulan Ramadhanmu tetap happy dan semangat.

Kalau bunda dan kakak-kakak sekalian ada tips yang bisa melengkapi tulisan ini, boleh lho share di kolom komentar. Terima kasih sudah mampir dan baca tulisan ini.

With Love

Posting Komentar

21 Komentar

  1. Saya merasakan bagaimana semua dimulai dari kita mbak, aku merasakan tiga jagoan ku perlu energi yang besar berangkat dari contoh eksistensi ayah ibunya puasa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mis. Anak-anak kan peniru ulung ya. Hehee

      Hapus
  2. Aku setuju dengan melibatkan anak dalam memasak apa untuk sahur dan berbuka. Bikin efek psikologis khan ini aku sendiri yang pilih, jadi pasti kuat. Gak kerasa udah mau Ramadhan lagi ya mba :))

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Semoga pandemi segera berlalu dan kita menjalani Ramadhan tanpa mengkhawatirkan apa pun

      Hapus
  3. Aku biasa nanya ke anak-anak mau buka apa atau sahur pakai apa. Karena kalau itu menu yang lagi dimau lebih semangat pastinya. Sementara untuk pandemi kali ini pasti puasanya bakal beda, enggak seramai biasa. Tapi tetap semangat kita yuk!!

    BalasHapus
  4. Anakku juga paling suka dengan "ritual" sahur keliling yang bikin acara sahur menjadi lebih seru. Qadarallah, tahun ini sepertinya kegiatan itu tidak akan menyemarakkan Ramadhan kali ini karena wabah COVID 19 membuat kita terhalang untuk berkumpul.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul Mbak. Padahal itu kan kegiatan favorit banget bagi anak. Khususnya anak laki-laki.

      Hapus
  5. nah biasanya anak-anak paling suka itu kalo diberikan reward hehe, udah deh semangat puasanya. walaupun ujung-ujungnya ngeluh minta buka wkwkwwk. tapi emang harus pintar-pintar ortunya ya biar si anak tetap semangat puasanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adek yuni banget tu, Mbak Stef. Suka banget diberi reward. Awal-awal nggak papalah karena reward. Hehehehe

      Hapus
  6. Anak saya juga suka request menu sahur dan berbuka Mbak Yuni. Menu wajibnya kalau berbuka itu es sama gorengan kalau anak-anak. Biasa bikin sendiri. Mereka juga paling suka kalau ada acara buka bersama, jadi banyak temannya. Semoga pandemi ini segera berakhir, jadi bisa melaksanakan ibadah puasa dengan segala kegiatannya yang disukai oleh anak-anak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Adek yuni juga gitu. Dia suka minta cemilan atau apa gitu. Kalau mama lagi nggak buat, dia request buat beli sendiri malah. Hehehe

      Hapus
  7. Wah gak kerasa bentar lagi udah puasa ya mba.. semoga dilancarkan semuanya ya.. sehat selalu sampe hari kemenangan tiba. Amiiin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yah, semoga sampai hari kemenangan. Meski dibayang-bayangi si c19 tak kasat mata ya mbok.

      Semoga kita selalu sehat.

      Hapus
  8. Di rumah kami sudah bersiap-siap untuk Ramadan tahun ini. Bakalan beda karena gak tarawih di mesjid dan gak ada takjil di mesjid juga. Anakku udah sedih banget tapi kan harus diberi pengertian terus. ya semoga aja semua berjalan lancar. terutama pandemi semoga segera berlalu. Amiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul. Bakalan beda banget. Terancam nggak mudik. Terancam lebaran sendiri di tanah rantau ini.

      Hapus
  9. Wah serunya bisa mulai mengajarkan anak berpuasa dengan tips di atas. Ritual sahur keliling belum pernah Dewi rasain karena hidup di komplek perumahan yang warganya menyerahkan kepercayaan pada pak satpam heheh, tapi bayangkan bisa begitu seru pasti Dewi pun ingin ikut keliling:)

    BalasHapus
  10. Setuju banget dengan tipsnya mbak, anakku dulu belajar puasa pas masih TK. Tapi kayaknya untuk si adek belum bisa nih. Ya memang tiap anak beda sih ya. Kalau si sulung sekrang udah kelas 3 dan mudah mengajaknya berpuasa, alhamdulilla
    Makasih tipsnya ya mbak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semangat menyambut Ramadhan, Mbak.

      Marhaban Ya Ramadhan.

      Hapus
  11. Wah senangnya..banyak tips ya ternyata😍

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak bunda. Sesuai dengan pengalaman Yuni sama adik bungsu Yuni deh itu. Hehehehe

      Hapus

Terima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.