Seperti biasa, pagi ini cerah. Sinar mentari hangat menyapa bumi pertiwi yang sejak semalam ditemani hujan. Bahkan jejaknyapun belum juga mengering.
Abigail, gadis manis berusia 22 tahun yang kerap kali disapa Abs itu melangkah santai menyusuri trotoar menuju ke kantornya. Tidak jauh. Hanya berjarak sekitar 5 menit dengan berjalan kaki. Dia hanya perlu berjalan sekitar 200 meter dari kosannya lalu menyebrangi zebra cross, dan kantornya tepat 50 meter setelah zebra cross tersebut.
Selama berjalan itu, Abs berjumpa dengan ibu - ibu penjual nasi rames yang kadang kala menjadi pilihannya untuk sarapan, penjual bunga bahkan pedagang asongan memikul dagangannya yang hanya bersantai sejenak sebelum kembali melanjutkan usahanya. Tidak ada yang istimewa.
Namun lihatlah, sesaat sejak dia berdiri di ujung zebra cross menanti waktu ketika rambu lalu lintas berubah menjadi merah, seseorang berdiri di ujung sana. Seorang pemuda tampan, berpenampilan rapi yang sedang menenteng kameranya.
Demi melihat pemuda itu, jantung Abs bergemuruh seolah sedang ada perayaan di dalam sana. Dia bahkan khawatir, bisa saja gemuruhnya membuat jantungnya jebol ketika lampu telah berubah merah dan perlahan dia berjalan berlawanan arah dengan pemuda itu.
Mereka berpapasan di tengah jalan, bahkan Abs sempat menahan napasnya saat berdiri disamping pemuda yang baru pertama kali diliatnya meski hanya sepersekian detik. Ini konyol. Apa yang dia rasakan ini? Siapakah dia? Siapa pemuda itu?
0 Komentar
Terima kasih atas kunjungannya, jika anda memiliki saran, kritik maupun pertanyaan silahkan tinggalkan komentar anda.